9 Desember 2023

Kata Kerja Operasional Dalam Pendidikan

Sab, 9 Desember 2023 Dibaca 425x Artikel

Kata kerja operasional dalam konteks pendidikan memiliki nilai penting bagi mereka yang harus menyelesaikan tugas-tugas pendidikan, seperti proyek sekolah, skripsi, atau tesis. Penggunaan kata kerja operasional ini menjadi petunjuk dalam menilai pencapaian tujuan pendidikan.

Kata kerja operasional dalam pendidikan memecah tujuan pendidikan menjadi tiga domain utama, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu unsur yang paling penting dalam penyusunan silabus dan rencana pembelajaran adalah indikator pencapaian kompetensi. Komponen ini menjadi landasan dalam menentukan bagaimana penilaian akan dilakukan.

Salah satu jenis kata kerja operasional yang sangat dikenal dalam dunia pendidikan adalah yang berdasarkan taksonomi Bloom. Penggunaan Kata Kerja Operasional dalam merumuskan indikator dalam silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan taksonomi Bloom melibatkan sejumlah keterampilan dan pengetahuan dasar, yang dapat diukur melalui perubahan perilaku, termasuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam taksonomi ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, dan masing-masing domain tersebut memiliki subdivisi lebih rinci sesuai dengan kompleksitasnya.

Tujuan pendidikan dikelompokkan dalam tiga domain utama: Ranah Kognitif, Ranah Afektif, dan Ranah Psikomotor. Dalam setiap ranah ini, terdapat sejumlah kata kerja operasional yang memiliki peran dan makna tertentu.

Peran Kata Kerja Operasional Dalam Pendidikan :

Ranah Kognitif

Berfokus pada tindakan yang menekankan aspek intelektual, seperti penguasaan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan berpikir. Kognitif melibatkan penilaian perilaku siswa yang diharapkan muncul setelah mereka menyelesaikan serangkaian aktivitas untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.

Ranah Afektif

Berkaitan dengan tindakan yang menyoroti aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan penyesuaian diri. Indikator afektif mencerminkan sikap yang diharapkan muncul selama dan setelah siswa mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran. Kata kerja operasional digunakan untuk merinci sikap ilmiah yang diharapkan siswa miliki, seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab.

Ranah Psikomotor

Berfokus pada tindakan yang melibatkan keterampilan fisik, seperti menulis, mengetik, berenang, dan menggunakan mesin. Indikator psikomotorik mencakup perilaku yang diharapkan tampak setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran dan mencapai kompetensi yang ditetapkan. Keberhasilan dalam pengembangan ranah kognitif dapat berdampak positif pada perkembangan ranah psikomotorik.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar