27 Desember 2022

Kata Kerja Operasional: Kunci untuk Tujuan Pembelajaran yang Terukur

Sel, 27 Desember 2022 Dibaca 62049x Artikel / Berita

Kata kerja operasional adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan pembelajaran. Kata kerja ini merupakan kata kerja yang dapat diukur ketercapaiannya, diamati perubahannya, diuji, dan digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Kurikulum 2013 memiliki kata kerja operasional yang dapat diukur ketercapaiannya, diamati perubahannya, diuji, dan digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Kata kerja operasional merupakan kata kerja yang dapat menunjukkan perubahan tingkah laku yang terlihat dan terukur. Kata kerja ini berguna untuk menentukan apa yang harus dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan apa yang harus diukur untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.

Pembelajaran yang efektif memerlukan penentuan tujuan yang jelas dan terukur. Kata kerja operasional membantu dalam hal ini dengan mengubah tujuan pembelajaran menjadi aktivitas nyata yang dapat dilakukan oleh siswa. Dengan menggunakan kata kerja operasional, tujuan pembelajaran menjadi lebih spesifik dan terukur, sehingga memudahkan siswa untuk mencapainya.

Contoh kata kerja operasional adalah “menghitung”, “mengidentifikasi”, “mendemonstrasikan”, “menyajikan”, dan sebagainya. Kata kerja ini harus diukur dengan cara yang sesuai, seperti dengan menggunakan skala atau rubrik yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.

Kata kerja operasional juga berguna dalam proses penilaian. Dengan menggunakan kata kerja operasional, kita dapat menentukan apa yang harus diukur dan bagaimana cara mengukurnya. Ini membantu guru untuk menilai kemajuan siswa dan membuat keputusan tentang tindak lanjut yang perlu dilakukan.

Secara keseluruhan, kata kerja operasional adalah kata kerja yang sangat berguna dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian. Dengan menggunakan kata kerja operasional, kita dapat memastikan bahwa tujuan pembelajaran terukur dan tercapai dengan efektif.

Kata kerja operasional dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif.

A. Ranah Afektif

Ranah afektif merupakan ranah yang mencakup perasaan, sikap, dan nilai yang dimiliki siswa. Kata kerja operasional di ranah afektif terdiri dari 5 kategori, yaitu:

  1. Kategori perasaan (feeling): merasa senang, merasa sedih, merasa bahagia
  2. Kategori sikap (attitude): menghargai, memahami, mempercayai
  3. Kategori nilai (value): menghargai, memahami, mempercayai
  4. Kategori kepercayaan (trust): mempercayai, merasa nyaman, merasa yakin
  5. Kategori komunikasi (communication): berbicara, menyimak, mengeluarkan pendapat

Contoh kata kerja operasional di ranah afektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Kategori Kata Kerja Operasional
Perasaan Merasa senang
Merasa sedih
Merasa bahagia
Sikap Menghargai
Memahami
Mempercayai
Nilai Menghargai
Memahami
Mempercayai
Kepercayaan Mempercayai
Merasa nyaman
Merasa yakin
Komunikasi Berbicara
Menyimak
Mengeluarkan pendapat

B. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik merupakan ranah yang mencakup gerakan tubuh siswa yang terkait dengan pembelajaran. Kata kerja operasional di ranah psikomotorik terdiri dari 5 kategori, yaitu:

  1. Kategori gerak kasar (gross motor): berlari, melompat, menendang
  2. Kategori gerak halus (fine motor): menggambar, menulis, memasang
  3. Kategori gerak otomatis (automatic motor): menari, menyanyi, bermain musik
  4. Kategori gerak perasaan (affective motor): merasa senang, merasa sedih, merasa bahagia
  5. Kategori gerak bersifat imitatif (imitative motor): menirukan, mencontoh, mengikuti

Contoh kata kerja operasional di ranah psikomotorik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Kategori Kata Kerja Operasional
Gerak kasar Berlari
Melompat
Menendang
Gerak halus Menggambar
Menulis
Memasang
Gerak otomatis Menari
Menyanyi
Bermain musik
Gerak perasaan Merasa senang
Merasa sedih
Merasa bahagia
Gerak imitatif Menirukan
Mencontoh
Mengikuti

C. Ranah Kognitif

Kata kerja Operasional Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor - Didno76.com

Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup proses pemikiran siswa selama pembelajaran. Kata kerja operasional di ranah kognitif terdiri dari 6 tingkatan, yaitu:

  1. Tingkat pengetahuan (knowledge): menghafal, mengingat, mengetahui
  2. Tingkat pemahaman (comprehension): memahami, menerjemahkan, mengerti
  3. Tingkat aplikasi (application): mengaplikasikan, mengaplikasikan pada situasi yang berbeda, mempraktekkan
  4. Tingkat analisis (analysis): menganalisis, memecahkan masalah, mengelompokkan
  5. Tingkat sintesis (synthesis): menciptakan, menyusun, merangkai
  6. Tingkat evaluasi (evaluation): mengevaluasi, menilai, mempertimbangkan

Contoh kata kerja operasional di ranah kognitif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tingkat Kata Kerja Operasional
Pengetahuan Menghafal
Meningat
Mengetahui
Pemahaman Memahami
Menerjemahkan
Mengerti
Aplikasi Mengaplikasikan
Mengaplikasikan pada situasi yang berbeda
Mempraktekkan
Analisis Menganalisis
Memecahkan masalah
Mengelompokkan
Sintesis Menciptakan
Menyusun
Merangkai
Evaluasi Mengevaluasi
Menilai
Mempertimbangkan

 

Dengan menggunakan kata kerja operasional, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan terukur sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu, kata kerja operasional juga dapat membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan menilai hasil belajar siswa dengan lebih tepat.

mengidentifikasi termasuk C berapa?

mengidentifikasi termasuk ke dalam C2

Memahami (C2) : Menjelaskan, Mengkategorikan, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Menguraikan, Membedakan, Mendiskusikan, Mencontohkan, Mengemukakan, Menyimpulkan, Merangkum, Menjabarkan, Mengidentifikasi, Mengartikan, Menghitung.

Kata kerja operasional merupakan salah satu komponen penting dalam kurikulum 2013 karena membantu guru menggambarkan tindakan atau aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan lebih jelas. Dengan demikian, guru dapat lebih mudah mengukur hasil belajar siswa dan mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menggunakan kata kerja operasional dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, guru dapat melakukan siklus PTK dengan baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga dapat mengembangkan kompetensi profesionalnya dengan melakukan PTK secara terus menerus.

Terima kasih sudah melihat artikel ini untuk informasi lainnya silahkan kunjungi terus https://smkn1telku.sch.id/

Kunjungi juga channel youtube kami di https://www.youtube.com/@smkn1telukkuantan-kuansing233

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar