Kata kerja operasional adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan pembelajaran. Kata kerja ini merupakan kata kerja yang dapat diukur ketercapaiannya, diamati perubahannya, diuji, dan digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
Kurikulum 2013 memiliki kata kerja operasional yang dapat diukur ketercapaiannya, diamati perubahannya, diuji, dan digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Kata kerja operasional merupakan kata kerja yang dapat menunjukkan perubahan tingkah laku yang terlihat dan terukur. Kata kerja ini berguna untuk menentukan apa yang harus dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan apa yang harus diukur untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.
Pembelajaran yang efektif memerlukan penentuan tujuan yang jelas dan terukur. Kata kerja operasional membantu dalam hal ini dengan mengubah tujuan pembelajaran menjadi aktivitas nyata yang dapat dilakukan oleh siswa. Dengan menggunakan kata kerja operasional, tujuan pembelajaran menjadi lebih spesifik dan terukur, sehingga memudahkan siswa untuk mencapainya.
Contoh kata kerja operasional adalah “menghitung”, “mengidentifikasi”, “mendemonstrasikan”, “menyajikan”, dan sebagainya. Kata kerja ini harus diukur dengan cara yang sesuai, seperti dengan menggunakan skala atau rubrik yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.
Kata kerja operasional juga berguna dalam proses penilaian. Dengan menggunakan kata kerja operasional, kita dapat menentukan apa yang harus diukur dan bagaimana cara mengukurnya. Ini membantu guru untuk menilai kemajuan siswa dan membuat keputusan tentang tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Secara keseluruhan, kata kerja operasional adalah kata kerja yang sangat berguna dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian. Dengan menggunakan kata kerja operasional, kita dapat memastikan bahwa tujuan pembelajaran terukur dan tercapai dengan efektif.
Kata kerja operasional dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif.
Ranah afektif merupakan ranah yang mencakup perasaan, sikap, dan nilai yang dimiliki siswa. Kata kerja operasional di ranah afektif terdiri dari 5 kategori, yaitu:
Contoh kata kerja operasional di ranah afektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kategori | Kata Kerja Operasional |
---|---|
Perasaan | Merasa senang |
Merasa sedih | |
Merasa bahagia | |
Sikap | Menghargai |
Memahami | |
Mempercayai | |
Nilai | Menghargai |
Memahami | |
Mempercayai | |
Kepercayaan | Mempercayai |
Merasa nyaman | |
Merasa yakin | |
Komunikasi | Berbicara |
Menyimak | |
Mengeluarkan pendapat |
Ranah psikomotorik merupakan ranah yang mencakup gerakan tubuh siswa yang terkait dengan pembelajaran. Kata kerja operasional di ranah psikomotorik terdiri dari 5 kategori, yaitu:
Contoh kata kerja operasional di ranah psikomotorik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kategori | Kata Kerja Operasional |
---|---|
Gerak kasar | Berlari |
Melompat | |
Menendang | |
Gerak halus | Menggambar |
Menulis | |
Memasang | |
Gerak otomatis | Menari |
Menyanyi | |
Bermain musik | |
Gerak perasaan | Merasa senang |
Merasa sedih | |
Merasa bahagia | |
Gerak imitatif | Menirukan |
Mencontoh | |
Mengikuti |
Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup proses pemikiran siswa selama pembelajaran. Kata kerja operasional di ranah kognitif terdiri dari 6 tingkatan, yaitu:
Contoh kata kerja operasional di ranah kognitif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tingkat | Kata Kerja Operasional |
---|---|
Pengetahuan | Menghafal |
Meningat | |
Mengetahui | |
Pemahaman | Memahami |
Menerjemahkan | |
Mengerti | |
Aplikasi | Mengaplikasikan |
Mengaplikasikan pada situasi yang berbeda | |
Mempraktekkan | |
Analisis | Menganalisis |
Memecahkan masalah | |
Mengelompokkan | |
Sintesis | Menciptakan |
Menyusun | |
Merangkai | |
Evaluasi | Mengevaluasi |
Menilai | |
Mempertimbangkan |
Dengan menggunakan kata kerja operasional, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan terukur sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu, kata kerja operasional juga dapat membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan menilai hasil belajar siswa dengan lebih tepat.
mengidentifikasi termasuk C berapa?
mengidentifikasi termasuk ke dalam C2
Memahami (C2) : Menjelaskan, Mengkategorikan, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Menguraikan, Membedakan, Mendiskusikan, Mencontohkan, Mengemukakan, Menyimpulkan, Merangkum, Menjabarkan, Mengidentifikasi, Mengartikan, Menghitung.
Kata kerja operasional merupakan salah satu komponen penting dalam kurikulum 2013 karena membantu guru menggambarkan tindakan atau aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan lebih jelas. Dengan demikian, guru dapat lebih mudah mengukur hasil belajar siswa dan mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menggunakan kata kerja operasional dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, guru dapat melakukan siklus PTK dengan baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga dapat mengembangkan kompetensi profesionalnya dengan melakukan PTK secara terus menerus.
Terima kasih sudah melihat artikel ini untuk informasi lainnya silahkan kunjungi terus https://smkn1telku.sch.id/
Kunjungi juga channel youtube kami di https://www.youtube.com/@smkn1telukkuantan-kuansing233
Tinggalkan Komentar